Fungsi Regulator dan Komponen Regulator Pada Sistem Pengisian Mobil


Fungsi regulator pada sistem pengisian mobil adalah untuk mengatur output tegangan yang dihasilkan alternator agar stabil (13,8 V sampai 14,8 V) dengan cara mengatur besar kecilnya arus yang mengalir ke rotor coil dan mengatur kuat lemahnya medan magnet pada rotor coil.

Fungsi Regulator

Dari asal katanya, regulator berkaitan dengan regulasi yang artinya aturan, sehingga kerjanya komponen ini adalah untuk “mengatur”. Dalam sistem pengisian regulator berfungsi untuk mengatur output tegangan yang dihasilkan alternator agar stabil walaupun putaran mesin turun naik.  

Mengapa tegangan output sistem pengisian perlu di atur?

Ketika putaran mesin bertambah tinggi, maka putaran rotor juga akan semakin tinggi. Tentu tegangan yang dihasilkan juga akan semakin tinggi, tegangan yang terlalu besar pasti kurang bagus bagi komponen-komponen kelistrikan mobil yang pada umumnya memiliki spesifikasi untuk tegangan 12 volt.  

Begitu juga ketika putaran rendah, maka tegangan pengisian juga akan kecil. Jika sama-sama bertegangan 12 Volt atau dibawahnya maka sama saja tidak terjadi pengisian pada baterai.  

Untuk itulah perlu di atur agar tegangan output alternator tetap stabil yaitu pada tegangan pengisian (13,8 Volt – 14,8 Volt).  

Pada saat putaran tinggi yang cenderung menghasilkan tegangan tinggi, regulator akan memperkecil arus yang masuk ke kumparan rotor (dengan resistor), atau pada putaran sangat tinggi arus yang menuju ke rotor coil akan dilangsungkan ke massa sehingga medan magnet pada kumparan rotor kecil. Dengan begitu pada saat putaran tinggi, tegangan output pengisian tetap stabil.  

Begitu juga pada putaran rendah yang cenderung akan menghasilkan teganga pengisian turun, regulator akan mengatur agar arus yang masuk ke rotor besar sehingga medan magnet pada rotor kuat dan tegangan yang dihasilkanpun stabil.  

Dengan adanya regulator inilah tegangan output pengisian alternator dijaga agar selalu stabil baik pada saat mesin putara rendah, sedang, maupun tinggi.

Lihat : Cara Kerja Sistem Pengisian Mobil

Regulator yang digunakan pada kendaraan umumnya ada dua jenis yaitu tipe konvensional dan tipe IC regulator. Untuk tipe konvensional regulator berada di luar alternator, sementara pada tipe IC regulator sudah menjadi satu dengan alternator asembly.

Komponen Regulator Tipe Konvensional

Pada regulator tipe konvensional terdapat dua kumparan, yaitu voltage relay dan votege regulator. Berikut adalah fungsi-fungsi masing-masing kumparan :  

1. Voltage regulator berfungsi untuk mengatur kemagnetan di rotor coil dengan cara mengatur arus yang masuk ke rotor coil sehingga tegangan output alternator tetap konstan. Tahanan kumparan rotor ini sekitar 100 Ohm.  

2. Voltage relay berfungsi untuk mematikan lampu pengisian (CHG) dan menghubungkan arus dari terminal B ke voltage regulator. Voltage relay ini memiliki tahan sekitar 25 Ohm.  

Setiap kumparan baik votage relay maupun voltage regulator dilengkapi dengan titik kontak yang berfungsi untuk menyalurkan arus menuju ke-kumparan rotor. Pada regulator juga terdapat resistor yang menghubungkan terminal IG dan terminal F pada regulator.

Besar tahanan pada resistor ini sekitar 11 Ohm.   Di bagian atas kumparan voltage regulator maupun voltage relay terdapat pegas yang digunakan sebagai penahan gerakan kontak agar tidak terlalu mudah berhubungan dengan kontak yang lain. Kekakuan pegas ini dapat diatur oleh lidah penyetel.   

Jika lidah penyetel dibengkokkan ke atas maka pegas akan semakin kaku, jika pada voltage regulator yang di atur kemudian dibengkokkan ke atas (semakin kaku) maka tegangan uuput pengisian akan naik, begitu juga dengan sebaliknya jika dibengkokkan ke bawah maka pegas akan semakin lemah, jika yang dibengkokkan ke-bawah pada voltage regulator maka output tegangan alternator akan menjadi lebih rendah.

Regulator terdapat terminal-terminal yang setiap terminal terhubung dengan titik kontak – titik kontak dalam regulator.

Terminal-terminal regulator ini antara lain : IG, N, F, E, L, dan B.  

Baca Juga: Fungsi Kumparan Rotor dan Fungsi Stator Pada Alternator

IC Regulator dan Terminalnya

Jika gambar di atas adalah gambar reglator konvensional beserta dengan terminal-terminalnya. Gambar di bawah ini adalahh gambar IC Regulator yang sama-sama memiliki terminal IG, F, B, P, E, S, dan L.

Gambar IC Regulator
IC Regulator

Baca juga : SISTEM PENGISIAN MOBIL : Fungsi, Komponen dan Cara Kerja Sistem Pengisian  

Demikian artikel tentang fungsi regulator dan komponen regulator pada sistem pengisian, semoga bermanfaat.