Cara kerja dari thermostat adalah ketika mesin masih dingin, maka thermostat akan menutup saluran sehingga air pendingin yang terdapat di water jacket tidak mengalir ke karburator. Dan ketika sudah sampai temperatur tertentu, thermostat akan membuka dan mengalirkannya ke radiator.
Lalu mengapa air pendingin ketika masih dingin tidak dialirkan ke radiator? Dan ketika panas air dialirkan ke radiator? Akan kita jawab pertanyaannya dalam artikel ini.
Mengapa sistem pendingin butuh thermostat?
Untuk mempercepat ini maka pada saat warming up mesin, sistem pendingin dinon aktifkan sementara, salah satunya yaa dengan tidak mengalirkan air ke radiator. Ingat radiator adalah tempat pendinginan air pendingin ! Thermostatlah yang bertugas untuk menutup saluran agar air pendingin tidak mengalir ke radiator pada saat mesin belum mencapai temperatur kerja.
Apa Yang Terjadi Jika Sistem Pendingin Tanpa Thermostat?
Apabila pada sistem pendingin tidak terdapat katup seperti thermostat, maka cairan pendingin yang ada di dalam water jacket akan bersirkulasi ke radiator untuk didinginkan dengan kata lain proses pendinginan mesin saat memanaskan mesin terjadi, akibatnya mesin membutuhkan waktu yang lama untuk mencapai temperatur kerja.
Fungsi Thermostat
Seperti yang disinggung pada bagian awal artikel ini, fungsi thermostat adalah sebagai katup yang membuka dan menutup saluran pendingin yang menuju karburator dengan berdasarkan signal termperatur air pendingin sehinngga mesin cepat mencapai temperatur kerja (pada saat masih dingin), dan menjaganya agar mesin stabil pada temperatur kerja (tidak terlalu dingin / terlalu panas atau over heating).
Jika masih bingung, berikut ini adalah penjabaran tentang fungsi thermostat yang lebih mudah dipahami :
- Untuk menahan air pendingin agar tidak menuju ke radiator untuk didinginkan, dengan kata lain menahan air pendingin agar bersikulasi hanya pada mesin saja. Ini terjadi ketika suhu mesin masih rendah, sehingga mesin cepat mencapai temperatur kerja (80 – 90 derajat celcius).
- Berfungsi untuk membuka saluran dari mesin ke radiator agar air pendingin dapat bersirkulasi dari mesin ke radiator, sehingga air pendingin dapat didinginkan di radiator. Ini terjadi pada saat mesin telah mencapai suhu kerja.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada dua fungsi utama thermostat ini yaitu, (1) mempercepat mesin mencapai temperatur kerja dan (2) menjaga agar mesin di temperatur yang diizinkan (temperatur kerja).
Kontruksi Thermostat dan Cara Kerjanya
Kontruksi thermostat |
Dimana thermostat ini dipasang? Thermostat ini dipasang pada saluran air keluar dari mesin menuju radiator.
Letak Thermostat |
Cara Kerja Thermostat
Berikut ini adalah cara kerja thermostat pada saat dingin, saat temperatur kerja dan pada saat panas :
cara kerja thermostat |
1. Pada Saat Dingin
Pada saat dingin ketika temperatur air pendingin masih rendah, maka wax (lilin) volumenya masih tetap. Pada saat ini thermostat masih menutup saluran yang menuju ke radiator, sehingga air pendingin tidak bersirkulasi dan tetap di dalam water jacket mesin. Mesin lebih cepat dalam mencapai temperatur kerjanya.
2. Pada Saat Temperatur Kerja
Pada saat temperatur kerja, wax (lilin) pada thermostat mulai bertambah volumenya. Sehingga mendorong silinder dan katup akan mulai membuka saluran sehingga air pendingin dari mesin dapat bersirkulasi ke radiator. Pada kondisi ini suhu air pendingin kira-kira antara 75 – 90 derajat celcius.
3. Pada Saat Panas
Pada saat mesin panas dengan suhu air pendingin mencapai 90 – 100 derajat celcius, wax (lilin) volumenya mengembang maksimal, sehingga menyebabkan katup pada thermostat membuka sepenuhnya. Air pendingin dari mesin semakin banyak yang bersirkulasi ke radiator untuk didinginkan.